Emas Vs Bitcoin

Emas Vs Bitcoin – Didunia investasi mungkin sekarang terbagi dua kubu nih. Ada yang suka dengan crypto, juga ada yang suka dengan emas.

Emas Vs Bitcoin

Kita akan lihat dari beberapa aspek antara Emas vs Bitcoin.

Emas Vs Bitcoin (Ilustrasi)
Gambar ilustrasi Emas vs Bitcoin

Historis Emas vs Bitcoin

Pertama kita mulai dari sisi historis antara Emas Vs Bitcoin

Emas

Historis Emas jauh lebih panjang daripada Bitcoin. Sejak dahulu, Emas sudah ada. Bahkan dari ribuan tahun yang lalu. Pada tahun 550 SM, di Lydia (sekarang Turki). Alat tukar sudah menggunakan emas.

Berbagai pihak saling memperebutkan emas karena berharga. Kerajaan bangkit dan tumbang karena emas.

Hingga hari ini, berbagai industri masih menganggap emas sangat berharga. Meskipun presiden Richard Nixon sudah melepas standar Emas.

Bitcoin

Sementara Bitcoin baru ada sejak Januari 2009. Data historis Bitcoin tidak sejauh dan selama emas.

Pencipta

Kedua, kita bahas pencipta antara Emas vs Bitcoin.

Emas

Pencipta Emas tentu saja adalah alam semesta dan para saintist percaya emas berasal dari meteorit yang menghujani bumi 200 juta tahun setelah bumi terbentuk. Yang pasti kita tidak bisa membuatnya sendiri.

Bitcoin

Satoshi Nakamoto menciptakan bitcoin yang hingga kini kita masih belum tahu siapa sebenarnya Satoshi Nakamoto ini.

Bisa saja Satoshi Nakamoto adalah orang yang sangat pintar. Bisa institusi, bisa kelompok masyarakat.

Kita tidak pernah tahu siapa Satoshi Nakamoto ini. Bitcoin memang buatan orang, tapi jumlah bitcoin tidak bisa ditambah lagi. Nanti kita akan bahas.

Jumlah Supply

Nah, ketiga kita akan bandingkan dari jumlah supplynya Emas vs Bitcoin.

Emas

Kita tidak tahu jumlah maksimal supply emas tepatnya berapa. Bisa saja tiba-tiba ditemukan sumber emas baru. Atau suatu hari nanti, emas bisa ditambang di meteor luar angkasa.

Saya yakin suatu hari nanti hal itu bisa dilakukan karena perkembangan teknologi yang sangat cepat. Ada Asteroid yang katanya memiliki kandungan emas yang bernilai 700 quintillion dollar.

Tapi ketika ada tambahan supply, tentunya asetnya tidak lagi menjadi langka dan tidak berharga. Ujungnya harganya turun.

Bitcoin

Bitcoin jumlahnya terbatas, hanya 21 juta koin saja. Hal ini yang membuat makin hari Bitcoin menjadi semakin langka. Karena sudah mendekati titik maksimal supplynya.

Belum lagi Bitcoin yang hilang karena kecerobohan pemilik Bitcoin. Misalnya karena lupa frasa kunci dan lain-lain.

Isu Lingkungan

Yang keempat ada isu lingkungan antara Emas vs Bitcoin. Isu lingkungan menjadi isu penting di abad ke-21 ini.

Banyak pihak yang berlomba-lomba mengurangi jejak karbon-nya. Misalnya Cina yang punya target bebas karbon pada tahun 2060.

Emas

Menambang emas punya dampak kerusakan luar biasa pada lingkungan. Kerusakan yang tidak dapat dikembalikan lagi ke asalnya.

Bitcoin

Sementara Bitcoin lebih ramah lingkungan dibanding emas. Karena Bitcoin bisa ditambang dengan menggunakan energi yang terbarukan atau energi yang lebih murah.

Tambang Bitcoin tidak merusak lingkungan secara permanen. Bahkan tidak ada kerusakan sama sekali pada aktifitas penambangan Bitcoin. Karena ini terjadi di jaringan komputer.

Fungsi Moneter

Yang kelima, kita lihat dari fungsi moneter antara Emas vs Bitcoin.

Emas

Meskipun emas adalah uang yang sebenarnya. Tapi di abad ke-21 ini:

  • Emas tidak punya fungsi moneter.
  • Emas tidak praktis
  • Tidak portable
  • Sulit dipecah
  • Transaksi ribet.

Tapi kalau kita pakai emas malah mempersulit transaksi di era yang serba digital ini. Untuk memindah kekayaan emas tidak mudah. Apalagi lintas negara, saat terjadi bencana, ataupun perang.

Bitcoin

Sementara Bitcoin mempermudah dan mempercepat transaksi karena Lightning Network. Bahkan bisa lintas negara. Karena berbentuk digital dan praktis.

Bitcoin mudah sebagai satuan hitung. Kalau teman-teman lihat di exchange kamu pasti sudah ada total porto berdasarkan bitcoin.

Dan nilai pasti sama di seluruh dunia. Dan seperti yang sudah kita bahas tadi, jumlah Bitcoin terbatas. Tidak seperti emas.

Resiko Antara Emas vs Bitcoin

Kemudian tentang resiko Emas vs Bitcoin. Kalau resiko ini konteksnya adalah nilai finansial.

Emas

Emas jelas sangat aman. Karena harganya lebih stabil dan tidak volatile. Tapi bukan berarti menyimpan emas tidak ada resikonya.

Resiko dari menyimpan emas adalah yang pertama adalah pencuri. Mengapa pada zaman dahulu banyak kerajaan saling menyerang? Tentu aja mereka mencari emas. Contohnya nih pada tahun 215 sebelum masehi:

  • Roma mencuri emas dari Macedonia.
  • Atau setelah Nazi tumbang, emasnya dibagi rata pada Amerika Inggris dan Perancis.

Hmm, bukannya ini juga adalah pencurian ya? Hingga hari ini masih banyak korban Holocaust yang meminta emasnya di Federal Reserve.

Penyimpanan emas juga susah. Untuk menyimpan emas dalam jumlah besar tentu perlu tempat khusus, penjagaan yang ketat, dan lain-lain.

Belum lagi nih, memindahkan emas dalam jumlah besar nih susahnya bukan main. Temen-temen pernah nonton Money Heist kan?

Emas juga terbatas dengan jurisdiksi dan sulit dibawa lintas negara. Boro-boro nih lintas negara, lintas pulau aja kalau kita naik pesawat susah lho bawa emasnya.

Kalau teman-teman bawa emas misal 3 kilo aja nih. Masuk ke negara lain. Teman-teman pasti akan tertahan di Bea Cukai.

Bitcoin

Bitcoin hadir sebagai solusi atas semuanya itu. (Emas vs Bitcoin)

  • Tidak bisa dicuri.
  • Bitcoin juga tidak bisa di hack.

Karena blockchain bisa di hack hanya dengan 51% attack. Yaitu, ketika jaringan dikuasai 51% oleh pihak tertentu. Sedangkan Bitcoin, 51 persennya ini terdiri dari 11.000 entitas. Bitcoin seseorang hilang karena kelalaiannya sendiri. Misalnya :

  • Lupa passpharse
  • Atau ditaruh di exchange abal-abal.

Bitcoin yang ada di exchange bukan milik kita sendiri. Karena kita tidak pegang pharse-nya. Itu kita titipin di exchanger. Kalau exchanger nya bubar, ya ikut lenyap Bitcoin kita. Bukan di hack network Bitcoin-nya. Jadi ini adalah dua hal yang berbeda.

Yang menganggap Bitcoin bisa di hack adalah kurangnya literasi tentang sistem Blockchain dan Bitcoin.

Bitcoin penyimpanannya sangat mudah. Kita hanya perlu mengingat 12/24 frasa kita. Bitcoin juga lintas jurisdiksi dan bisa diakses dimana saja.

Semisal ada perang nih di Indonesia. Kita bisa langsung mengungsi ke tempat lain. Di tempat lain kita tinggal mengakses Bitcoin kita, membuka bisnis baru, dan tetap survive.

Kata Robert Kiyosaki, kita bisa kembali bekerja dalam waktu tiga hari maksimal, di seluruh dunia.

Robert kiyosaki yang dulu sangat cinta dengan Emas, sekarang sudah beralih ke Bitcoin. Tapi bukan berarti Bitcoin tanpa resiko. Resikonya adalah regulasi.

Sekarang jauh lebih baik dibanding beberapa tahun lalu. Karena SEC sudah menyetujui Bitcoin ETF Futures. Meski dilarang di China.

Resiko yang berikutnya dari Bitcoin adalah volatilitas. Harga Bitcoin tentu lebih volatile dibanding aset lain.

Masa Depan Emas vs Bitcoin

Selanjutnya bagaimana masadepan Emas vs Bitcoin.

Emas

Masa depan emas tentu aja tetap baik. Karena emas adalah the real money from universe. Uang asli dari alam semesta. Apalagi emas masih digunakan aneka industri. Mulai dari perhiasan, elektronik, dan lain-lain. Tapi harganya akan cenderung stabil dan gak kemana-mana.

Bitcoin

Early adaptor akan diuntungkan, karena masa depan bitcoin cerah. Kapan waktu tepat beli Bitcoin?. Jawabannya adalah sekarang.

Karena harga Bitcoin 10 ataupun 20 tahun lagi pasti akan sangat amat jauh lebih mahal daripada hari ini. Masa depan Bitcoin tergantung dari beberapa isu.

Spot ETF

Ketika masih buatkan ETF-nya pertama kali, harga emas langsung meroket. Hal yang sama akan terjadi pada Bitcoin. Tapi dengan efek ledakan berkali-kali lipat.

Adopsi Global

Isu yang kedua adalah adopsi global. Makin banyak perusahaan yang memiliki Bitcoin sebagai uang kas perusahaan dan makin banyak pula negara yang mengakui Bitcoin sebagai legal tender.

Selain itu masih ada isu Halving, Wrap Bitcoin, Inflasi, dan lain-lain. Kalau kita masuk Bitcoin pada saat semua itu udah terjadi ya percuma.

Semoga artikel ini menjawab pertanyaan teman-teman, perdebatan yang terjadi antara Emas vs Bitcoin.

Tinggalkan komentar