Liquidity Mining Alternatif Saat Market Bearish

Apa itu Liquidity mining? Gimana caranya? Apa resikonya? Dan Gimana caranya meminimalkan resiko? Semua akan kita bahas pada artikel ini ya. Kita akan kupas tuntas tentang Liquidity mining.

Nggak perlu modal mahal kalau kita mau jadi Mini exchange, caranya dengan ikutan menjadi liquidity provider, entah di CEX ataupun di DEX. Dengan jadi Liquidity provider, kita bisa dapat pasif income dari trading yang dilakukan oleh trader di platform tertentu. Nama strateginya adalah Liquidity mining.

Apa itu Liquidity mining?

Liquidity mining adalah salah satu strategi investasi di crypto untuk mendapatkan pasif income, yaitu dengan ikut serta menjadi liquidity provider para trader. Karena agar para trader bisa trade dan Swap pairing tertentu itu perlu liquidity.

Apa itu Liquidity mining?

Sebagai gantinya, para user yang udah bantu mengisi liquidity akan mendapatkan bagian dari trading fee.

Apa itu Liquidity mining?

Jadi dengan jadi Liquidity provider, kita udah jadi seperti punya Mini Exchange, punya exchange kita sendiri ibaratnya. Dan mungkin seperti punya Pertamini lah istilahnya.

Kita bisa ikutan isi Liquidity bbm-nya, nanti kita bagi hasil dengan pemilik lahan. Kurang lebih sih begitu ya kira-kira.

Biasanya fitur Liquidity mining ada di DEX. Tapi belakangan juga jadi salah satu fitur di centralized exchange, misalnya di bybit & binance juga ada fitur Liquidity mining. Teman-teman bisa cek di menu Earn-nya.

Liquidity mining di dex uniswap

Resiko Liquidity Mining

Sekarang kita akan bahas resiko Liquidity mining. Resikonya adalah impermanent loss. Nah, impermanent loss adalah Loss sementara karena volatilitas harga. Impermanent loss terjadi ketika kita menyediakan liquidity di Liquidity pool, dan harga aset berbeda bila dibandingkan waktu pertama kali kita deposit.

Apabila semakin besar perbedaannya, maka semakin besar pula Impermanent loss-nya.Impermanent loss artinya adalah perbandingan kalau kita hold asetnya aja. Dibandingkan kalau kita masukkan ke Liquidity pool.

Dibilang impermanent loss, karena lossnya masih floating. Baru menjadi permanen ketika kita menarik liquidity dari pool. Resiko lainnya adalah likuidasi kalau kita pakai leverage. Kalau nggak pakai leverage, ya nggak ada likuidasi ya guys.

Terus kenapa orang-orang masih mau jadi liquidity provider?

Resiko seperti impermanent loss bisa diminimalkan dengan yield yang didapat dari trading fee para user di platform. Misalnya nih kalau contohnya di Uniswap fee-nya 0,3%.

fee uniswap

Kalau emang volume tradingnya bagus, yield dari trading fee itu udah cukup bahkan lebih untuk menutupi Impermanent loss.

volume uniswap

Untuk tahu berapa potensi imperament Loss kamu, teman-teman bisa cek dengan kalkulator impermanent loss. Teman-teman bisa search di Google, kalkulator impermanent loss itu banyak banget.

Kita juga bisa mengurangi resiko impermanent loss dengan pairing stable coin, karena Stable koin itu kurang lebih 1:1 dengan Dollar.

pair liquidity mining

Karena kalau kita isi liquidity dengan dua pairing yang beda, misalnya Bitcoin terus lawan pairingnya ethereum. Kita akan punya resiko imperment loss di kedua aset ini, di bitcoin dan ethereum.

impermanent loss liquidity mining

Jadi kesimpulannya, strategi dengan menjadi liquidity provider ini adalah investasi yang jangka panjang banget. Kalau jangka pendek, mungkin kita akan kalah di impermanent loss.

Kita akan bahas juga fitur liquidity mining yang ada di bybit. Liquidity mining yang ada di bybit dibangun berdasarkan AMM model yang udah dimodifikasi. AMM adalah Automated Market Maker.

Di liquidity mining, kita bisa mendapatkan yield dari trading fee. Di Liquidity mining-nya bybit, yang beda adalah kita bisa menambah leverage untuk meningkatkan share kita di pool. Namun untuk pemula, kami tidak sarankan ya.

leverage liquidity mining

Karena dengan menggunakan leverage, itu artinya kita ambil pinjaman dan beresiko banget untuk dilikuidasi. Nanti kita akan jelasin juga satu-satu caranya.

Bimana cara Liquidity mining di bybit?

Liquidity mining di Bybit bisa teman-teman temukan di fitur earn, setelah itu pilih liquidity mining. Kemudian kita bisa pilih pool yang mau kita isi liquidity-nya. Misalkan ada pool BTC, pool ETH, Pool BIT, Pool cardano, pool FX, dan lain-lain.

bybit earn

Kemudian ini adalah perkiraan APY-nya.

apy liquidity mining

Dengan 1.000 dollar dimasukkan ke dalam Pool, maksimal yang kita dapat sekitar 10 dolar. Tapi sekali lagi, ini adalah perkiraan ya teman-teman. Ini besar Total Pool saat ini. Dan yield dibagikan dalam bentuk USDT.

Oh ya, kalau mau isi liquidity, kita bisa pindah aset kita dari dompet spot ke dompet earn dulu ya.

spot to earn

Biasanya kan kita harus isi Liquidity 1 banding 1 nih kalau di DEX dengan pairing-nya. Misal isi liquidity USDT 1.000 dolar, kita juga harus punya lawan pairingnya, misal Bitcoin nih senilai 1.000 dollar juga.

Tapi di Bybit, bebas mau isi Bitcoin aja, mau isi USDT aja, atau keduanya sekaligus juga bisa.Yang beda lagi juga ada leverage, yang tadi kita udah sempat ngomong.

liquidity mining bybit

Leverage ini untuk amplify atau mengkalikan yield kita. Semakin besar leverage kita, semakin besar pula yield-nya. Tapi resikonya juga makin besar karena ada likuidasi.

liquidity mining leverage

Leverage ini kita artinya ambil pinjaman yang secara otomatis dimasukkan ke dalam Pool. Saya pribadi nggak menyarankan untuk pemula.

Kalau sudah, teman-teman bisa cek rincian transaksinya di bawah. Sebelum konfirmasi.

Nah, kalau kalian pakai leverage, akan ada liquidation price ini. Artinya posisi kita akan dilikuidasi kalau bitcoinnya mencapai harga ini.

liquidity mining liquidation price

Satu hal lagi nih yang membedakan Bybit dengan liquidity mining pada umumnya. Yaitu kita bisa klaim yield kita aja tanpa perlu menarik posisi dari pool.

Biasanya untuk klaim Yield, kita harus tarik posisi dari pool. Tapi di Bybit, beda. Untuk unclaim Yield-nya teman-teman bisa cek di menu Liquidity mining. Nanti di atas akan ada menu unclaim Yield. Kalau mau diklaim, teman-teman tinggal klik klaim.

claim yield

Jadi Liquidity mining profitable nggak?

Jadi liquidity provider, bisa profit atau tidak itu tergantung dari beberapa hal.

1. Kuantitas trading di pairing yang kita isi liquidity-nya. Makin banyak orang yang trade, makin besar volumenya. Maka otomatis komisi atau bagi hasil kita dengan platform makin besar.

2. Besar pool-nya. Makin besar liquidity pool-nya, otomatis porsi share kita di liquidity pool makin berkurang. Karena jumlah komisi trade yang kita terima nanti dibagi rata kepada seluruh peserta yang ada di pool.

Apa perbedaan Staking, Yield Farming, dan Liquidity Mining?

Staking

Staking sifatnya lebih pasif, yang berarti kita menitipkan aset crypto kita di staking pool. Biasanya blockchain yang menggunakan proof of Stake. Dan kita bisa mendapatkan reward dari setiap blok yang divalidasi dengan sistem bagi hasil dengan pemilik Staking pool.

Yield Farming

Yield farming sekarang banyak juga disebut dengan staking. Tapi yield farming ini kita lock aset crypto kita untuk mendapatkan reward berupa airdrop. Biasanya DEX akan menyalurkannya untuk dipinjamkan. Dan Yield farmers mendapatkan APY atau bisa juga sekedar Reward yang diambil dari tokenomics yang udah disiapkan.

Liquidity Mining

Liquidity mining adalah menaruh aset crypto kita di liquidity pool. Kita bisa mendapatkan income dari bagi hasil dengan platform yang diambil melalui trade fee. Biasanya menggunakan sistem AMM.

Di bybit, total Yield kita akan dihitung setiap jam dan total Yield yang belum diklaim akan di update setiap jam 12 malam (UTC).

Di bybit fitur earn-nya nggak hanya ada liquidity mining aja, tapi juga ada saving, dual asset, shark fin, launchpool, dan DeFi mining. Nanti kita lain kali akan bahas juga ya tentang shark fin.

fitur earn bybit

Jadi itu simple banget tentang Liquidity mining.Kalau teman-teman punya pertanyaan, isi di kolom komentar ya.

Tinggalkan komentar