Tips Cara Bebas Finansial Di Usia Muda – Bayangkan teman-teman ada dalam satu sistem sekolah. Di sekolah, ada kelas-kelas. Mulai kelas 1, kelas 2, hingga kelas 9, atau kelas 10 mungkin. Apabila teman-teman ketinggalan, resikonya adalah tinggal kelas. Rapor kita adalah nilai pelajaran di sekolah.
Dan tujuan akhir dari sekolah adalah kita bisa lulus sekolah. Setelah lulus sekolah, selamat teman-teman memasuki babak baru kehidupan. Di mana di dunia nyata ini teman-teman juga dibagi dalam kelas-kelas. Bedanya, rapor kita adalah jumlah angka dalam rekening kita.
Tujuan akhir kita adalah mencapai kelas setinggi mungkin. Tidak ada batas waktu kapan kita berada di satu kelas tertentu. Untuk naik kelas, kita tidak perlu menunggu jadwal kenaikan kelas.
Di dunia nyata, kita bisa naik kelas ataupun turun kelas sewaktu-waktu. Tidak ada persaingan antar teman sekelas di sini. Yang ada, masing-masing teman sebisa mungkin saling bekerjasama agar bisa naik kelas bersama.
Tidak ada juara kelas karena di atas langit masih ada langit. Keputusan untuk puas dan tinggal di masing-masing kelas adalah keputusan masing-masing individu.
Daftar Isi
Tips Cara Bebas Finansial Di Usia Muda
Di artikel kali ini, kita akan membahas lebih detail tentang masing-masing kelas dan bagaimana caranya agar kita bisa naik kelas bahkan ikut dalam program akselerasi naik kelas secara finansial.
Financial Dependent
Kita mulai dari kelas yang pertama ya. Supaya kita lebih mudah untuk membayangkan kita memanggil rekan kita yaitu adalah Ucok. Kita panggil Ucok sebagai contoh ya.
Tips Cara Bebas Finansial Di Usia Muda yang pertama adalah Financial Dependent. Dimana kita masih bergantung pada orang lain untuk seluruh aktivitas kita. Mungkin bergantung pada orang tua, pada saudara mungkin.
Intinya kita menggantungkan hidup pada orang lain. Tidak banyak hal yang bisa kita lakukan disini, karena hidup kita tergantung pada donasi dan kebaikan orang lain.
Di level yang pertama ini, kita belum mempunyai kemampuan untuk menghasilkan uang.
Ambil contoh temen kita yang bernama Ucok nih. Ucok baru lulus kuliah, jadi masih cupu banget nih. Di posisi ini, Ucok masih mengandalkan kiriman orang tua untuk melanjutkan hidup.
Untuk naik ke kelas yang berikutnya, yang teman-teman dan Ucok butuhkan adalah action. Action buat kerja, kerja apa aja boleh. Karena di level ini, di kelas ini, yang paling penting adalah pengalaman.
Artikel Hot :
Financial Solvency
Kelas yang kedua adalah financial solvency. Di kelas ini kita bisa membayar atau mengatur seluruh hutang kita. Dan membayar biaya hidup kita sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tapi yang pasti, pas-pas-an atau seadanya. Untuk naik kelas, teman-teman perlu belajar tentang bagaimana cara mengatur keuangan. Bagaimana cara mengatur finansial sesuai dengan kebutuhan prioritas. Dan tentu saja belajar memanage hutang-hutang kita.
Oh ya, temen kita yang bernama Ucok ini akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan meskipun gajinya pas-pasan. Tidak apa-apa yang penting punya pengalaman dan yang penting bisa nutup buat kehidupan sehari-hari.
Di kelas ini, yang paling penting adalah kita bisa menemukan pemimpin yang baik. Bisa menemukan mentor yang baik untuk mengembangkan skill kita yang nantinya skill itu bisa kita gunakan untuk naik kelas.
Financial Stability
Kelas yang berikutnya yaitu kelas yang ketiga adalah financial stability. Berada di kelas ini artinya punya pendapatan yang cukup stabil dan punya sedikit tabungan untuk dana darurat.
Ambil contoh teman kita Ucok nih baru aja dapat promosi jabatan. Sekarang dia udah punya sedikit tabungan dan gaji yang lumayan gede untuk nutupin kebutuhan sehari-harinya.
Debt Free
Cara Bebas Finansial Di Usia Muda berikutnya adalah kelas yang keempat, yaitu adalah Debt Free. Intinya kita bisa bebas hutang dari hutang yang konsumtif. Misalnya seperti pinjol, kartu kredit, KTA, dan lain-lain.
Hutang yang masih diperbolehkan di kelas ini adalah hutang KPR aja. Jadi kita berada di kelas ini ketika kita melunasi seluruh utang kita dan menyisakan hutang KPR aja.
Lagi-lagi, Ucok naik jabatan nih. Di level ini, temen kita Ucok udah menambah jumlah tabungannya dan melunasi seluruh hutang konsumtifnya. Hebat juga ya Ucok bisa sampai ke level ini.
Penasaran dengan cerita Ucok? Terus baca sampai akhir ya guys. Karena Ucok naik ke kelas yang berikutnya.
Financial Security
Di kelas ini, artinya kita bisa mempunyai skill yang menghasilkan pendapatan yang tinggi. Kita tidak perlu khawatir lagi tentang bagaimana cara kita membayar biaya hidup kita.
Dan di kelas ini kita punya kesempatan untuk melakukan investasi yang lebih agresif. Tapi sayangnya kelas ini banyak jebakan Batman-nya guys.
Banyak di antara kita yang terjebak di kelas ini dan banyak juga yang nggak bisa sampai naik ke kelas ini. Mengapa?
Karena saat pendapatan kita naik, begitu pula dengan Lifestyle kita. Dulu yang biasa makan di rumah, masak sendiri, sekarang harus makan di resto. Dulu ngopi di rumah bisa, sekarang mintanya kopi yang ada brand-nya.
Godaan di kelas ini banyak banget karena di kelas ini kita punya banyak sekali privilege yang dulu enggak kita dapatkan. Misalnya seperti kartu kredit, cicilan 0%, airport launch, promo makan di resto, dan lain-lain.
Syarat utama kalau kita mau naik kelas dari kelas financial security ini adalah dengan investasi lebih agresif dan menghasilkan lebih banyak lagi tanpa menaikan gaya hidup.
Oh ya, Gimana ya kabarnya Ucok? Setelah punya cukup tabungan, Ucok memutuskan resign dan memulai bisnis dengan beberapa kawan. Wah, semoga bisnis Ucok makin maju ya teman-teman.
Red Risk
Di kelas 0-5 ini, teman-teman masih berada dalam Red Risk. Misi kita adalah untuk keluar dari Red Risk secepatnya. Bebas dari hutang belum tentu bebas dari Red Risk.
Makanya saya bilang di kelas 5 ini adalah jebakan Batman. Red Risk adalah sebuah ilustrasi yang menggambarkan kehidupan finansial seseorang belum mencapai financial independent.
Kita harus bangun pagi, berangkat kerja, mendapatkan gaji, membayar cicilan, beli ini itu untuk kebutuhan hidup, dan ulangi sampai 20 atau 30 tahun lagi. Di akhir bulan sudah tidak ada banyak lagi yang bisa kita tabung. Makanya disebut dengan Red Risk.
Karena seberapa keras kita bekerja. Kita nggak akan pernah bisa keluar dari Red Risk. Kita harus Thinking out of the box seperti yang sudah dilakukan oleh teman kita Ucok ini.
Financial Independent
Tips Bebas Finansial Di Usia Muda yang berikutnya adalah financial independent. Kalau temen-temen mencapai kelas ini, selamat saya ucapkan. Karena jarang sekali orang yang mencapai financial independent. Bahkan mungkin boleh dibilang enggak sampai 20% orang yang berhasil mencapai ke titik ini.
Di kelas ini kita punya banyak sekali privilege, punya kebebasan untuk bekerja dan kita punya kebebasan untuk melakukan pekerjaan yang lebih meaningfull dan mungkin bebas dari bos dan klien yang menyebalkan. Kita bebas menentukan siapa aja yang bisa kita layani.
Di kelas ini, kita dapat mempertahankan gaya hidup kita melalui investasi yang sudah kita lakukan. Meskipun tetap, syaratnya sama seperti di kelas yang lalu. Tidak menambah gaya hidup. Artinya, gaya hidup kita di kelas 1 hingga kelas ini tetap harus sama.
Masalahnya, nggak banyak orang yang bisa melakukannya. Makanya, sedikit sekali orang yang berhasil masuk ke dalam kelas financial independent. Masuknya aja susah, apalagi sampai naik kelas di kelas yang berikutnya.
Financial Freedom
Kabar gembiranya, saya sampaikan dari teman kita Ucok ternyata bisnisnya maju pesat dan ia berhasil naik kelas ke kelas yang berikutnya yaitu adalah Financial Freedom.
Di kelas Financian Freedom kita bisa menikmati semua yang kita dapat di kelas-kelas yang sebelumnya. Kita nggak perlu lagi khawatir tentang biaya hidup kita karena sudah dicover dengan pendapatan pasif kita.
Tidak hanya itu, kita juga bisa mendapatkan semua yang kita inginkan. Mulai dari mobil mewah mungkin, rumah mewah, hingga liburan ke luar negeri.
Kita selalu punya cukup uang untuk melakukan apapun yang kita mau. Teman-teman dikatakan mencapai financial freedom apabila pengeluaran tahunan kita enggak lebih dari 4% dari aset yang kita investasikan. Orang-orang banyak yang menyebutnya dengan 4% rule.
Mudahnya kita harus punya aset yang menghasilkan cash flow dengan nilai 25 kali dari pengeluaran tahunan kita. Jadi misal pengeluaran bulanan kita rata-rata 10 juta rupiah, maka mudahnya kita harus mempunyai aset sebesar 3 milyar rupiah.
Apakah Bisa ?
Pertanyaannya adalah, kapan kita mencapai ke level ini?
Apakah pekerjaan kita saat ini memungkinkan kita untuk mencapai ke level itu?
Dan apakah para senior kita ada yang sudah berhasil masuk ke kelas ini?
Misal, kalau kita punya penghasilan 20 juta dan kita menabung 10 juta per bulan. Artinya kita memerlukan waktu 11-12 tahun untuk mendapatkan tabungan senilai 3 miliar. Dengan asumsi, pertumbuhan 9% per tahun dan peningkatan investasi rutin sebesar 5% setiap tahun.
Perlu diperhatikan juga 10 juta di 10 tahun mendatang nilainya kurang lebih sekitar 16 jutaan dengan asumsi inflasi tahunan sebesar 5%.
Kalau teman-teman ingin lebih aman, teman-teman bisa menggunakan 3% rule, atau kita harus memiliki aset sebesar 33 kali pengeluaran tahunan kita dengan biaya bulanan yang dihitung pada masa pensiun kita.
Maksudnya kalau pengeluaran bulanan teman-teman hari ini 10 juta tentu saja pada masa pensiun teman-teman nilainya pasti lebih besar.
Yang artinya, untuk mencapai financial freedom teman-teman membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dan tabungan atau investasi yang lebih agresif.
Intinya begini, kalau hari ini kalian ingin pensiun dengan pengeluaran bulanan 10 juta teman-teman perlu dana sebesar 3,96 miliar. Dengan pengeluaran 16 juta memperhitungkan inflasi yang tadi teman-teman perlu dana sebesar 6,33 miliar.
Ini juga enggak memperhitungkan pengeluaran lain seperti untuk hal yang darurat ataupun rekreasi.
Financial Abundance
Berikutnya untuk tpis cara bebas finansial di usia muda adalah financial abundance. Di kelas ini, kita tidak hanya mendapatkan semua yang kita impikan tapi tabungan kita juga terus bertambah secara otomatis.
Entah dari banyaknya passive income yang kita hasilkan, sehingga hasil passive income ini tidak habis kita pakai dan bisa kita investasikan lagi. Atau dari bisnis dan investasi yang sudah berjalan autopilot.
Nah, di kelas inilah seseorang mengatakan kekayaannya enggak habis tujuh turunan. Kalau bicara angka sih mungkin agak sulit ya guys. Tapi ada teori yang mengatakan paling nggak kita harus punya 3-5 kali angka financial freedom kita.
Di kelas inilah orang mulai berbicara punya banyak masalah karena punya banyak uang. Ya, mungkin aja kelebihan akan sesuatu juga bisa menimbulkan masalah. Seperti kalau kita kebanyakan vitamin C ataupun terlalu banyak imun tubuh.
Financial Legacy
Kita naik ke kelas Bebas Finansial Di Usia Muda berikutnya yaitu adalah financial legacy. Di kelas ini, kemampuan finansial kita dapat memberikan sumbangasih yang lebih baik pada dunia.
Misalnya nih, para orang-orang terkaya dunia berhasil mengubah wajah dunia. Misalnya melalui peluncuran roket, satelit, penelitian ilmiah, membangun sekolah, memberi makan pada saat bencana, Yayasan Pendidikan, dan lain-lain.
Seperti Warren Buffet dan Bill Gates. Pada saat mereka meninggal nanti, hampir seluruh kekayaannya disumbangkan kepada badan amal.
Berhasil mencapai di kelas ini, artinya teman-teman tidak sekedar asal kaya tapi juga bisa mengubah kehidupan orang lain. Dan nama kita bisa menjadi satu bagian dalam sejarah yang enggak terlupakan.
Nah, teman-teman di kelas yang mana nih? Isi di kolom komentar ya guys. Tetap semangat untuk mencapai kelas finansial yang teman-teman inginkan.